newsletters
MAY 2023 (1)
Ponsikou, Sabah!
Di saat HCBN Indonesia mulai siaran di satelit, kami sadar bahwa hanya masalah waktu, sinyal kami akan diterima di negara-negara tetangga kami, Malaysia, Brunei Darussalam, Philippines bagian selatan dan bahkan Thailand. Namun kami pun sadar, bahwa kemungkinan untuk mendapat respon dari luar Indonesia sangatlah kecil. Philippines dan Thailand tidak memiliki bahasa yang sama dengan kami, sementara Malaysia dan Brunei yang mengerti bahasa kami tidak mungkin dapat menonton siaran kami berhubung antena parabola ialah barang yang tidak boleh dimiliki, sesuai ketentuan hukum Syariah. Pemerintah melarang warganya menonton siaran dari luar yang tidak disensor.
Dalam 12 tahun kami menyiar, kami memuji Tuhan karena adanya penonton dari Sabah dan Sarawak, yaitu negara bagian Malaysia. Walaupun peraturan mengenai penyiaran yang begitu ketat, mereka masih dapat menonton siaran kami, dan beberapa juga menonton via youtube HCBN Indonesia. Mereka senang menonton sebab Sabah dan Sarawak tidak hanya berbagi perbatasan dengan Indonesia di pulau Kalimantan, namun juga berbagi bahasa yang sangat mirip dengan Bahasa Indonesia. Melebihi Malaysia bagian lainnya.
Sabah dan Sarawak memiliki jumlah Kristen lebih banyak daripada semenanjung Malaysia, di mana Indonesia berbatasan terpisah dengan selat. Kami menunggu kesempatan untuk berkunjung ke Sabah dan Sarawak bertahun-tahun, dan akhirnya diundang mengadakan kebangunan rohani selama satu minggu di Kota Kinabalu, ibukota Sabah. Walaupun jadwal yang padat setengah tahun ini, kami tidak mau lewatkan pertemuan ini!
Kami bersama dengan jemaat GMAHK terbesar di Malaysia, gereja Likas, selama seminggu terakhir bulan April. Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk kami akrab dengan mereka, karena mereka sangat ramah. Kami menikmati kultur dan makanan mereka, dan senang bertukar kata-kata yang maknanya berbeda dalam bahasa masing-masing. Kami tak menyangka bahwa tidak diperlukan penyesuaian dalam penggunaan bahasa agar mereka mengerti kami sepenuhnya. Jikalau ada pun, hanya sedikit. Namun Alkitab, buku-buku Roh Nubuat dan lagu-lagu himnal semua dalam bahasa yang sama, sehingga bersama dengan gereja mereka, kami merasa seperti tidak keluar negeri. Tentunya pertemuan-pertemuan sangat mengangkat jiwa kami semua, dan berakhir dengan baik dan kami diberkati! Kami menghitung seluruhnya 14 jam pertemuan dalam 10 sesi dan semua menginginkan lebih banyak lagi pertemuan. Puji Tuhan untuk 30 jiwa yang dibaptis pada akhir pertemuan.
Yang paling menarik dari kunjungan kami adalah bertemu dengan saudara-saudara yang ternyata sudah mengikuti perjalanan HCBN Indonesia, dan mereka memiliki iman yang sama, misi, dan beban yang sama untuk membagikan kabar Kristus. Ada sudah menonton beberapa tahun terakhir, dan ada yang sudah menonton sejak awal kami siaran. Mereka yang mengenal HCBN Indonesia secara dekat, akan mengerti bahwa televisi kami sederhana saja dan perlu banyak perbaikan. Namun Tuhan pun menggunakan instrumen-Nya sebagai mana adanya. Semua orang di Sabah diundang partisipasinya untuk membuat acara, musik, program anak-anak dan lainnya. Dan Anda pun juga diundang! Tuhan memberkati.
Terima kasih Hcbn Indonesia untuk cerita-cerita yang menguatkan iman kita. Saya rasa sangat terberkati. Semoga HCBN Indonesia selalu di berkati oleh Tuhan! Amin!